Yuk Mengenal Prabu Siliwangi, Raja Sunda yang Melegenda

 

Zaman dahulu di tanah Jawa terbagi menjadi beberapa kerajaan, salah satunya adalah kerajaan Galuh. kerajaan ini pernah dipimpin oleh Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja. Yang mana Raja Sunda satu ini sangat tersohor dan begitu populer, hal ini dikarenakan hampir semua pemimpin atau pendiri kerajaan kerajaan di Pasundan memiliki pertalian darah dengan Sri Baduga Maharaja. Agar tidak penasaran, yuk simak ulasannya disini.

Diangkat Menjadi Maharaja di Tanah Sunda

Lahir di tahun 1401 Masehi di Galuh, Prabu Siliwangi merupakan anak Raja Dewa Niskala bin Mahaprabu Niskala Westu Kencana seorang Raja di kerajaan Galuh. Lahir di lingkungan kerajaan, Raja dengan nama asli Jaya Dewata tersebut hidup dengan bergelimang harta dan serba berkecukupan. Ia didik layaknya calon penerus kerajaan, serta diajarkan ketatanegaraan dan kedigdayaan di dalam lingkungan istana.

Menurut dongeng rakyat setempat, masa muda Sri Baduga Maharaja banyak dihabiskan untuk mengembara. Ia mengembara dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan beberapa nama samaran, salah satu nama samarannya yang paling dikenal adalah Keukeumbingan Rajasunu. Perjalanan pengembaraan calon raja Sunda ini dikisahkan sampai ke Negeri Surantaka, salah satu kerajaan otonom di bawah naungan Kerajaan Galuh.

Dalam naskah Purawaka Caruban Nagari, Prabu Siliwangi kemudian dikisahkan menjadi Raja di Sindangkasih setelah menikah dengan puteri kerajaan tersebut. Sebelum bergelar Raja kerajaan Galuh, Jaya Dewata terlebih dahulu bergelar Raja di Surantaka atau Sindangkasih. Yang mana Surantaka ini saat ini lebih dikenal dengan nama Kedaton, sebuah daerah yang ada di Cirebon bagian utara.

Setelah kematian sang ayah, Prabu Siliwangi kemudian ditarik ke Galuh untuk melanjutkan tahta kerajaan. Ketika dipimpin oleh Prabu Siliwangi, dikisahkan Galuh mencapai puncak kejayaan. Saat itu, Raja kerajaan Galuh ini kemudian melamar puteri dari kerajaan Sunda yang saat itu dipimpin oleh Prabu Susuku Tunggal. Setelah terjadinya pernikahan agung, Prabu Susuku Tunggal menyerahkan tahta kepada Prabu Siliwangi sehingga ia memiliki menjadi Raja di dua kerajaan.

Mendapatkan Gelar Prabu Siliwangi

Menurut Naskah Wangsakerta, gelar Siliwangi bukanlah gelar resmi. Dimana gelar tersebut hanyalah pemberian dari orang tanah Pasundan saja, sebab beliau adalah Raja besar pengganti Raja Wangi yang sebelumnya pernah wafat saat perang Bubat. Yang mana kata Siliwangi sendiri secara bahasa memiliki arti pengganti Raja Wangi (Linggabuana/ Mahaprabu Niskala Westu Kencana).

Dimana kata tersebut memang berasal dari kata “Silih” yang berarti ganti, dan “Wangi” yang berarti Raja Wangi. Di masa tuanya, Raja Sunda tersebut bisa dikatakan sebagai Raja yang telah ditinggalkan anak dan cucunya. Pasalnya anak anaknya dari istrinya yang berjumlah 151 orang, kebanyakan lebih memilih memeluk agama Islam. Salah satunya adalah Cakrabuana, yang berhasil mendirikan Kesultanan Cirebon bersama sang keponakan yakni Sunan Gunung Jati.

Demikian sepenggal kisah dari Prabu Siliwangi yang pernah membawa kerajaan Galuh mencapai kejayaannya di tanah Pasundan. Ia juga berhasil melebur kerajaan Galuh dan kerajaan Sunda menjadi satu kerajaan yang dikenal dengan nama kerajaan Pakuan Pajajaran. Hingga kini nama Prabu Siliwangi masih begitu terkenal dan tersohor, apalagi bagi masyarakat Jawa Barat.