Tafsir Alquran merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk menafsirkan dan memahami Alquran beserta isinya. Fungsinya adalah sebagai pemberi penjelasan arti dari ayat di Alquran terutama yang samar artinya atau yang tidak dipahami. Intinya, tafsir terhadap Alquran ini adalah menjelaskan makna yang terdapat di Alquran. Dalam rangka menjalankan seluruh perintah Allah SWT yang sesuai dengan kehendak-Nya, tafsir terhadap Alquran sangatlah dibutuhkan agar seluruh makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami secara maksimal. Apabila sudah memahami dengan baik makna dari Alquran, setiap umat Islam bisa menjalankan perintah-Nya secara baik tentunya. Usaha untuk tafsir terhadap Alquran ini sudah dilakukan sejak lama yakni sejak zaman para nabi dahulu. Nah, agar Anda lebih paham akan tafsir tersebut silahkan simak bentuknya dan metodenya terlebih dahulu.

Bentuk dari Tafsir Alquran
Secara garis besar bentuk tafsir terhadap Alquran ini bisa dibagi tiga yakni Tafsir bi al-Ma`tsur, tafsir bi ar-Ra’yi dan tafsir Isyari. Berikut adalah penjelasan lengkap dari ketiga bentuk trafsir yang dimaksud:
- Tafsir bi al-Ma`tsur
Jenis pertama tafsir terhadap Alquran yang harus Anda ketahui adalah tafsir bi al-Ma`tsur. Penamaan tersebut berasal dari kata atsar yang artinya adalah jejak, peninggalan, sunnah, hadits. Hal tersebut dikarenakan orang yang melakukan tafsir terhadap Alquran adalah Mufassir yang menyusuri peninggalan masa lalu atau jejak dari generasi sebelumnya secara trus menerus hingg mencapai Nabi SAW. Dasar yang digunakan pada Tafsir Alquran metode tafsir bi al-Ma`tsur ini adalah kutipan shahih yakni menafsirkan Alquran dengan Sunnah, Alquran dengan Alquran, Alquran dengan perkataan sabahat atau Alquran dengan perkataan tokoh besar.
- Tafsir bi ar-Ra’yi
Tafsir bi ar-Ra’yi merupakan bentuk tafsir terhadap Alquran yang harus diketahui selanjutnya. Tafsir ini memperbesar peranana ijtihad apabila dibandingkan dengan tafisr bi al-Ma`tsur. Hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di masa Dulah Abbasiyah. Seorang musaffir akan mempergunakan kemampuan ijtihad yang dipunyai bersama dengan bantuan ilmu bahasa arab , ilmu Alquran, ilmu qiraah, hadits maupun ilmu lainnya guna menjelaskan makna dari sebuah ayat Alquran.
- Tafsir Isyari
Bentuk terakhir dari tafsir terhadap Alquran ini adalah Tafsir Isyari. Tafsir yang satu ini berdasarkan bisikan batin atau intuisi. Kaum sufi berpendapat bahwa setiap ayat di Alquran mempunyai makna yang batin dan zahir. Zahir merupakan yangg cepat dan mudah dipahami sedangakan batin merupakan isyarat yang tersembunyi. Berbagai isyarat tersebut bisa diketahuioleh ahlinya. Nah, isyarat nilah yang akan tercurah ke dalam hati.

Metode Tafsir Alquran
Sesudah Anda mengetahui bentuk dari tafsir terhadap Alquran, berikutnya yang harus diketahui adalah metode yang digunakan. Dengan mengetahui berbagai metode yang digunakan Anda menjadi mengetahui proses dan bagaimana secara garis besar tafsir tersebut dilakukan. Untuk metodelogi yang dipergunakan dalam tafsir terhadap Alquran ini dibedakan menjadi empat macam yakni metode tahlili, ijmali, muqarin dan maudlu’i. Agar lebih paham dan mengerti dengan keempat metode tafsir terhadap Alquran, berikut ini penjelasan lengkapnya:
- Metode Analitik (Tahlili)
Metode pertama yang akan dijelaskan dalam tafsir terhadap Alquran ini adalah metode analitik atau yang lebih dikenal dengan metode tahlili. Metode tersebut merupakan metode yang paling banyak digunakan dan berusia paling tua. Dalam metode analitik seorang mufasir akan berusaha menerangkan berbagai makna kandungan ayat Alquran yang dilihat dari seginya dengan diperhatikan pula rututan ayat yang terdapat di Alquran. Intinya adalah tafsir terhadap Alquran menggunakan metode analitik ini akan dilakukan secara berurutan yakni dari satu ayat ke ayat berikutnya kemudian dari surat awal hingga surat terakhir sebagaimana yang tersusun dalam Alquran. Misalnya hendak mentafsirkan surat saba’, dilakukan dari ayat satu ke ayat lainnya yang terdiri dari 54 ayat. Tujuan utama menggunakan metode Tafsir Alquran yang satu ini adalah menempatkan dasar rasional terhadap pemahaman mukjizat yang dipunyai Alquran.
- Metode Global (Ijamli)
Sesuai namanya, metode global atau ijamali merupakan metode tafsir terhadap Alquran yang dilakukan secara singkat serta global. Setiap makna yang terdapat pada kalimat dijelaskan dengan bahasa yang sikat dan ringkat supaya siapa saja mudah untuk memahaminya. Urutan untuk tafsir terhadap Alquran dengan menggunakan metode ijamli ini sama dengan metode tahlili tetapi yang menjadi pembedanya adalah penjelasan yang singkat dan ringkat. Yang paling menarik dan istimewa dari metode yang satu ini adalah kemudahan dalam pehamanan sehingga lapsian umat islam mana saja bisa paham.
- Metode Muqarin
Muqarin merupakan metode tafsir terhadap Alquran berikutnya yang harus Anda ketahui. Inti dari metode ini adalah membandingkan antara satu ayat dengan ayat Alquran lainnya atau hadits dengan ayat, atau pendapat ulama mengenai tafsir dengan menunjukan perbedaan khusus dari berbagai objek perbandingan.
- Metode Maudhu’i (Tematik)
Teakhir, metode tafsir terhadap Alquran yang keempat adalah metode Maudhu’i (Tematik). Metode yang satu ini memperhatikan tema dalam alquran. Proses pendafsirannya adalah memilih berdasarkan tema di Alquran lalu dikumpulkanlah seluruh ayat Alquran yang mempunyai kaitan dengan tema ayat tersebut. Setelah semuanya terkumpul barulah dijelaskan makna dari tema ayat tersebut.