Anak Bunda Stunting? Kenali Pencegahan Stunting

Anak Bunda memiliki berat dan tinggi badan di bawah standar bila dibandingkan umurnya? Kemungkinan anak Bunda terkena stunting. Stunting merupakan masalah gizi yang telah memasuki tahap kronis. Hal ini disebabkan karena kekurangan asupan gizi. Kekurangan asupan gizi ini umumnya dialami mulai dari kandungan. Dan sayangnya, baru diketahui setelah anak-anak umur dua tahun.

Masa-masa emas anak, yaitu antara 0-2 tahun haruslah berkecukupan gizinya. Agar perkembangan dan pertumbuhan mereka dapat optimal. Apabila sejak dalam kandungan, janin tidak mendapat kecukupan gizi kemungkinan bayi akan lahir dengan berat badan dibawah standar. Hal ini jika tidak diatasi segera mungkin, efeknya akan permanen hingga mereka dewasa bahkan menua.

Stunting yang terjadi pada masyarakat umunya dipengaruhi beberapa hal. Misalnya pola asuh, lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan dan ketahanan pangan. Hal pertama yang perlu diperbaiki adalah pola asuh orang tua terhadap bayi mereka. Sebaiknya, bayi diberikan ASI (air susu ibu) eksklusif hingga usia 2 tahun. Selain itu, bayi yang sudah berumur 6 bulan sebaiknya mulai diberikan makanan pendamping ASI.

Kualitas pelayanan kesehatan di daerah-daerah perlu diperhatikan agar sumber daya manusianya memenuhi. Sehingga mereka dapat memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang hamil untuk mencegah bayi terkena stunting. Selain itu, ibu yang hamil untuk diberikan makanan dengan kompisisi gizi yang seimbang dan lengkap. Selain itu, berikut beberapa pencegahan stunting yang dapat dilakukan.

Pencegahan Stunting

pixabay.com

Memenuhi Asupan Gizi

Asupan gizi yang lengkap dipenuhi sejak Bunda berkeinginan untuk hamil. Sebaiknya, calon Bunda telah mempersiapkan asupan gizi bahkan sebelum hamil. Bunda yang sedang hamil sebaiknya selalu mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat besi, asam folat dan yodium. Ketiga nutrisi tersebut merupakan nutrisi penting yang dapat mencegah bayi lahir dalam keadaan stunting.

Menghindari Asap Rokok

Bunda yang sedang hamil sebaiknya menghindari adanya paparan asap rokok. Bunda yang sering terkena paparan asap rokok memiliki risiko yang lebih besar untuk lahir prematur. Bayi-bayi yang lahir prematur umumnya memiliki berat badan dibawah standar. Akibatnya mereka mengalami stunting dan berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Apabila ada keluarga yang perokok aktif, sebaiknya berikan edukasi untuk tidak merokok di dalam rumah ataupun di dekat Bunda. Sedangkan bila Bunda harus keluar rumah dan terkena paparan asap rokok, sebaiknya Bunda kenakan masker untuk mengurangi paparan asap rokoknya.

Rajin Periksa Kandungan

pixabay.com

Selama masa kandungan, sebaiknya Bunda rajin untuk memeriksakan keadaan janin. Hal ini dapat mencegah bayi lahir dengan berat badan di bawah standar. Selain itu, jika ada kelainan pada bayi sejak di kandungan, Bunda sudah mengetahuinya terlebih dahulu. Sehingga dapat menyiapkan mental maupun melakukan pencegahan.

Janin dapat dipantau perkembangan dan bahkan berat badannya dengan melakukan pemeriksaan dan penimbangan. Sehingga, Bunda dapat segera merubah pola makan dan pola hidup ketika mengetahui berat badan janin masih di bawah standar.

Pemberian Air Susu Ibu

Bayi yang telah lahir sebaiknya segera beri ASI. ASI yang keluar pertama kali saat ibu menyusui banyak mengandung zat antibodi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi. Usahakan Bunda selalu memberikan ASI setiap hari secara eksklusif hingga berumur 6 bulan. Setelah bayi mencapai umur 6 bulan, sebaiknya berikan makanan pendamping ASI untuk menambah nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya.

Pada pemberian makanan pendamping ASI pastikan zat gizi, baik mikro maupun makro dapat terpenuhi dengan cukup. Bayi yang baru mendapatkan makanan pendamping ASI sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada ahlinya, untuk mengurangi timbulnya risiko.

Memantau Pertumbuhan Anak

Meskipun telah merasa memberikan makanan dengan gizi yang cukup, sebaiknya Bunda juga selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan anak Bunda. Bawa anak-anak ke posyandu secara berkala ataupun klini untuk mengetahui status kesehatan mereka. Selain itu, Bunda juga dapat memantau perkembangan tinggi dan berat badan anak-anak.

Nutrisi-nutrisi yang diberikan kepada anak-anak bisa juga ditambahkan dengan penambahan suplemen makanan. Apalagi jika mereka kesulitan makanan maka pemberian suplemen makanan merupakan suatu kewajiban. Salah satu suplemen makanan yang dapat menjadi pilihan adalah suplemen makanan merek Tiens. Suplemen ini bisa berupa zat gizi mikro yang amat dibutuhkan anak-anak.

Suplemen tersebut misalnya kalsium. Selain dapat memenuhi kecukupan gizi kalsium, tiens peninggi badan juga dapat digunakan sebagai peninggi badan.  Selain itu, seorang ibu hamil tidak boleh terlalu stress dan kaku dalam menjalani kehidupan.