Sepeda motor dengan mesin injeksi kini banyak diproduksi oleh Yamaha ataupun Honda yang notabene merupakan dua pabrikan yang menguasai kendaraan roda dua di Indonesia. Honda sendiri bisa dibilang sebagai pelopor motor injection setelah meluncurkan Supra X 125 PGMF1 pada awal 2007-an. Merasa bahwa varian barunya diterima dengan sangat baik di pasaran, Honda memutuskan untuk memproduksi varian lain yang kemudian juga dibekali dengan mesin motor injeksi. Mulai dari Vario, Beat, bahkan hingga Honda Revo yang memiliki harga yang cukup ekonomis. Kesuksesan kompetitornya membuat Yamaha juga memutuskan untuk menawarkan varian sepeda motor dengan mesin injeksi. Alhasil, dua pabrikan raksasa asal Jepang itu pun kini membekali hampir semua variannya dengan mesin model injeksi.
Di sisi lain, konsumen merupakan pihak yang diuntungkan dengan adanya sistem pengapian baru ini. Dengan menggunakan mesin injeksi, sepeda motor menjadi lebih irit karena proses pembakaran bahan bakar bisa dimaksimalkan. Konsumsi bahan bakar pun menipis karena pengabutan tidak perlu melalui karburator seperti sepeda motor pada umumnya. Selain itu, proses pembakaran bahan bakar yang optimal juga memperpanjang masa hidup mesin. Ini memang sesuai dengan tujuan dari kedua pabrikan tersebut dimana mereka ingin menciptakan sebuah mesin yang bisa memiliki performa yang apik meski minim perawatan. Dengan memilih sepeda motor yang dibekali dengan mesin injeksi maka Anda akan menghemat banyak hal, mulai dari pengeluaran untuk bahan bakar hingga biaya perawatan rutin sepeda motor.
Meski demikian pengguna sepeda motor injeksi tetap diharuskan mengikuti buku petunjuk penggunaan, terutama bagian perawatan rutin. Biasanya setelah memiliki motor baru, pihak dealer masih memberikan servis gratis selama periode tertentu. Selanjutnya, servis bisa dilakukan sesuai dengan pemakaian kendaraan. Penggunaan mesin yang berbeda membuat perawatan sepeda motor pun berbeda. Servis harus dilakukan di tempat yang memiliki mekanik handal yang mengetahui cara kerja mesin injeksi. Sejak munculnya mesin injeksi, akhirnya banyak kursus mekanik motor injection yang menawarkan bimbingan pembelajaran bagi para mekanik.
Di tengah banyaknya kursus mekanik motor injection yang menjamur di berbagai kota besar, ini sekaligus membuktikan bahwa sebagai pemilik kendaraan kita sangat diuntungkan dengan mesin injeksi. Nah, bagi Anda yang ingin tahu bagaimana perawatan motor injection, berikut 3 hal yang harus dirawat dengan tepat agar performa kendaraan tetap terjaga.
Selang Bahan Bakar

Jangan sungkan untuk memberikan catatan kepada mekanik yang menangani motor Anda untuk membersihkan selang bahan bakar. Injeksotr sendiri berguna untuk memompa bahan bakar ke mesin dengan tekanan tinggi untuk menjaga tetap stabil dan konsumsi yang irit. Proses terjadi secara otomatis dengan adanya Electronic Control Unit (ECU) yang akan menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, intensitas penggunaan sepeda motor akan mempengaruhi flow pada selang yang biasanya tersumbat timbal bahan bakar. Timbal bisa menumpuk pada selang saat Anda menggunakan bahan bakar tertentu. Semakin rendah oktan bahan bakar, semakin banyak pula timbal yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tinggi agar selang bahan bakar tetap awet.
Pompa Bahan Bakar
Komponen kedua yang perlu diperhatikan demi masa hidup mesin yang panjang adalah pompabahan bakar. Pompa ini berguna untuk menunjang performa motor karena menentukan suplai bahan bakar menuju ke mesin. Jika speedometer sudah menunjukkan angka di atas 5.000 km, maka Anda harus lebih sering memperhatikan pompa bahan bakar. Salah satu indikator pompa bahan bakar sudah perlu dirawat adalah dengan mendengar suara pada tangki bensin setelah kendaraan dinyalakan. Jika terdengar desisan, maka Filter Fuel Pump sudah menggantung. Perawatannya pun bisa dilakukan sendiri karena Anda hanya perlu menguras habis tangki bensin lalu mengisinya lagi hingga penuh agar filter pump bisa berfungsi seperti sedia kala.
Cek Rutin Busi dan Filter Udara

Busa bertujuan untuk memantik api yang akan disambar oleh bensin guna melakukan pengapian. Saat awal pembakaran, percikan api dari busi dan sambaran bensin harus terjadi secara berbarengan. Jadi, busi harus selalu dalam kondisi yang baik agar sambaran bensin bisa ditangkap secara tepat. Jika tidak, maka bensin hanya terbuang sia-sia dan proses pembakaran kurang optimal. Perhatikan katup busi dan jaga agar tetap kering agar proses pengapian selalu terjadi dengan sempurna. Sedangkan untuk filter udara, pastikan untuk memberikan instruksi kepada mekanik agar membersihkannya setelah pemakaian lebih dari 2.000 km. Biasanya mekanik akan melepas filter untuk selanjutnya disemprot dengan angin bertekanan tinggi agar tidak ada kotoran yang menempel di dalamnya. Dengan demikian, filter akan bekerja dengan baik tanpa ada debu atau kotoran yang menempel dan mengganggu kinerjanya.