Sekolah kedinasan merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih sebagian siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan. Ada banyak sekolah kedinasan yang ada di Indonesia, mulai dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS), Sekolah Tinggi Intelegensi Negara (STIN) dan masih banyak lagi.
STIN merupakan sekolah kedinasan yang berdiri pada 9 Juli 2003 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Pada awal berdiri, sekolah kedinasan ini namanya Institute Intelejensi Negara (IIN). Kemudian pada tahun 2004 berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Alumni STIN merupakan sumber utama sumber daya manusia Badan Intelijen Negara (BIN).
Visi dari sekolah STIN adalah menjadi pusat pendidikan terbaik dalam peningkatan SDM intelijen untuk BIN dan instansi lainnya. Selain itu STIN menjadi pusat untuk pengembangan ilmu pengetahuan alam dan pengkajian serta teknologi intelijen.
Tidak beda jauh dengan sekolah kedinasan lainnya, untuk bisa masuk ke STIN, calon taruna harus mengikuti berbagai seleksi yang telah ditetapkan oleh STIN. Hanya orang-orang terpilih yang dapat menjadi bagian dari STIN. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin masuk STIN, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti seleksi.
Ada beberapa tahapan seleksi yang perlu Anda lewati sebelum bisa diterima menjadi taruna STIN. Terdapat 3 tahapan seleksi, yaitu seleksi administrasi, seleksi kemampuan dasar (SKD) dan terakhir seleksi kemampuan bidang. Mulai persiapkan diri Anda dari sekarang untu bisa melewati setiap tahap seleksi STIN.
Seleksi administrasi merupakan pemeriksaan berkas administrasi yang telah berhasil diunggah oleh pendaftar ke laman STIN. Persyaratan administrasi yang perlu disiapkan oleh calon taruna adalah surat izin dari orang tua/wali, Salinan ijazah SMA/MA/SMK dengan rata-rata nilai 70, surat keterangan sehat dan surat keterangan tidak buta warna dari puskesmas atau rumah sakit.

Surat keterangan bebas narkoba, surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), surat keterangan belum menikah dari perangkat desa, pas foto warna ukuran 4×6 berelatar merah untuk laki-laki dan biru untuk perempuan, salinan akte kelahiran, salinan kartu keluarga dan foto orang tua/wali.
Sedangkan untuk persyaratan jalur undangan adalah memiliki IQ di atas 120, memiliki nilai rapor rata-rata 80. Anda juga dapat mendaftar melalui jalur prestasi non akademik seperti juara olimpiade minimal tinggal provinsi, memiliki IQ di atas 110 dan nilai rata-rata 75. Atau Anda memiliki kemampuan bela diri dan bahasa, memiliki IQ di atas 110 dan nilai rata-rata di atas 75.
Setelah Anda dinyatakan lolos administrasi, seleksi selanjutnya adalah seleksi kemampuan dasar (SKD) yang terdiri dari 3 jenis tes, yaitu tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelektual umum (TIU) dan tes karakteristik pribadi (TKP). Tes SKD biasanya dikerjakan dengan menggunakan kertas. Namun saat ini SKD dilakukan dengan sistem CAT (Computer Asissted Test) Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Seleksi selanjutnya adalah tes Seleksi Kompetensi Bidang yang terdiri dari tes kesehatan fisik, tes kesehatan jiwa, tes psikologi, tes jasmani, tes mental ideologi dan terakhir tes wawancara. Setelah dinyatakan lulus seleksi kompetensi bidang, maka Anda telah resmi menjadi taruna STIN dan melanjutkan pendidikan dinas.
Seleksi masuk STIN tidak dilaksanakan di seluruh Indonesia, melainkan hanya dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia. Untuk informasi mengenai jadwal, persayaratan dan lokasi tes bisa Anda dapatkan melalui laman resmi STIN. Informasi tambahan yang perlu Anda ketahui adalah selama mengikuti seleksi penerimaan calon taruna STIN, peserta tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

Hasil seleksi berdasarkan keputusan dari panitia seleksi yang tidak bisa diganggu gugat. Apabila terdapat pemalsuan dokumen atau keterangan yang diberikan oleh calon pelamar tidak benar, maka pihak panitia seleksi akan memberikan sanksi berupa pembatalan kelulusan hingga dikeluarkan dari program pendidikan dinas STIN.
Bagi Anda yang saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mendaftar sebagai calon taruna STIN, Anda dapat mengikuti bimbel STIN untuk memantaskan diri lulus sebagai taruna STIN. Bimbingan belajar masuk STIN akan membantu Anda untuk mempersiapakan diri muali dari persiapan kemampuan akademik, psikotes, wawancara hingga pelatihan fisik.
Bimbingan belajar ini merupakan sebuah program bimbingan dengan garansi lulus yang akan memberikan bimbingan untuk melewati seleksi masuk STIN. Staf pengajar merupakan orang yang bersertifikat dan tentunya kompeten dalam bidangnya. Berbagai fasilitas juga diberikan kepada peserta bimbel, mulai dari tempat belajar yang nyaman, seragam khusus, modul hingga simulasi ujian.
Untuk bisa ikut bimbel ada beberapa syarat yang perlu Anda penuhi. Usia minimal saat pendaftaran adalah 16 tahun dan maksimal 16 tahun. Memiliki ijazah minimal SMA/MA/SMK/ sederajat. Nah, bagi Anda yang tengah berjuang untuk bisa diterima sabagai taruna STIN, tidak ada salahnya mencoba bimbel untuk persiapan yang lebih matang.