Sejarah dan Desain Masjid Agung Jawa Tengah

Banyak sekali masjid yang baru dibangun di beberapa kota di Indonesia yang telah berevolusi menjadi struktur monumental yang besar. Pembangungan masjid pada awalnya merupakan struktur dasa dan sederhana. Meskipun begitu, beberapa masjid yang baru dibangun tetap murni dijadikan sebagai tempat ibadah tanpa dimanfaatkan sepenuhnya seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di AI-Masjid AI-Nabawi di Madinah.

Dengan prinsip panduan Nabi dalam mengusulkan pembangunan masjid, pemerintah Provinsi JawaTengah memulai mulai memikirkan desain masjid yang bertujuan menghidupkan kembali kejayaan dengan semangat yang sama seperti ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali membangun masjid Madinah. Oleh karena itu mulailah pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah.

Menurut Situs generasihijau.com Proses pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah dimulai pada Juni 2001 ketika Gubernur Jawa Tengah membentuk tim untuk pembangunan Masjid Agung. Proses konstruksi kemudian secara resmi dimulai pada bulan September 2002.

Diselesaikan pada tahun 2006, Masjid Agung yang berada Jawa Tengah tepatnya Semarang adalah masjid terbesar dan paling penting di provinsi Jawa Tengah. Masjid ini mampu menampung jamaah dengan kapasitas kurang lebih 16.000 jamaah. Selain ruang sholat utama, kompleks masjid terdiri dari fasilitas wudhu, studio radio, auditorium, dan museum, toko-toko, bangunan untuk kantor budaya Islam, wisma tamu, dan perpustakaan, serta halaman terbuka yang terdapat menara.

unsplash.com

Masjid Lokal Berskala Internasional

PT Atelier Enam Mekar Bangun dipilih oleh panitia kompetisi untuk mejadi arsitektur dari masjid ini. Terletak di kecamatan Gayamsari, pembangunan masjid yang ada di Semarang ini dimulai pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Situs masjid dikelilingi oleh pemandangan yang indah yang berasal dari pemandangan sawah hijau di sebelah barat dan daerah perumahan di sebelah selatan dan timur.

Desain masjid ini memadukan gaya Asia Tenggara dengan unsur-unsur Arab dan Timur Tengah serta desain Postmodern. Di dalam struktur atap piramidal besar merupakan campuran dari berbagai gaya. Bangunan utama kompleks ini berada di tengah yang merupakan masjid berkubah dengan empat menara.

Bangunan utama dikelilingi oleh dua bangunan panjang yang digunakan sebagai perpustakaan dan auditorium. Kompleks masjid juga memiliki Menara Asmaul Husna yang memiliki desain serupa dengan menara Masjid Kudus. Ketinggian menara adalah 99 meter sebagai representasi dari 99 Atribut Allayang disebut sebagai Asmaul Husna.

Halaman ini juga digunakan sebagai area untuk sholat dan secara unik dilengkapi dengan struktur tenda payung yang dapat ditarik. Payung besar yang dioperasikan secara hidraulik ini dapat digunakan secara otomatis dan digunakan selama acara-acara penting atau salat Jumat untuk menaungi halaman dari matahari siang yang panas.

Masjid ini juga membuat ruang yang dapat digunakan untuk para jemaah. Di ujung dekat halaman, struktur terbuka berbentuk ā€œUā€ dengan lengkungan berbentuk tapal kuda dengan kolom gaya Yunani yang dimodifikasi mengelilingi kolam air mancur.

Dibangun sebagai kompleks keagamaan yang terintegrasi, Masjid Agung juga telah dikembangkan sebagai daya tarik untuk praktik keagamaan dan pariwisata. Menara AI-Husna seluas 99 meter, yang memiliki kemiripan dengan menara Masjid Menara Kudus, memiliki studio radio, museum, restoran berputar, dan galeri observasi.

unsplash.com

Interior yang Besar

Ruang sholat persegi yang luas dibentuk oleh empat kolom raksasa yang menopang tingkat atap atas di mana kubah utama dan empat menara berada. Tingkat atap dilengkapi dengan jendela clerestory yang menerangi ruang interior dengan cahaya alami. Melengkapi cahaya yang dihsilkan dari lampu gantung melingkar yang megah.

Selain kolom dan lengkungan bentang lebar, ruang aula utama sebagian besar didominasi oleh rangka atap piramida yang berjalan secara vertikal di hampir semua sisi. Ruang tersebut dibuat berwarna hijau dan dirancang sebagai ruang volume ganda yang memungkinkan untuk tempat doa.

Mihrab dan mimbar dibentuk oleh portal built-in di tengah dinding dan diapit oleh lengkungan yang memiliki desain cut-out. The entablature portal dihiasi dengan pita prasasti Quran kaligrafi dengan lengkungan kayu halus menguraikan ruang ceruk marmer. Beberapa lengkungan dinding, dibingkai dalam kayu memudahkan penerangan alami ke ruang di bawah ini.

Di sebelah kanan mihrab adalah mimbar built-in dengan bukaan melengkung dari platform mimbar. Karpet masjid ini juga memiliki kualitas terbaik dari karpet yang ada. Harga karpet masjid memiliki kualitas yang berbanding lurus dengan kualitas yang dimilliki.

unsplash.com

Karpet masjid yang ada di masjid Agung ini telah didesain dengan ukuran yang pas dan sangat cocok dengan luas dan lebar yang dimiliki. Tak heran jika harga karpet masjid menjadi salah satu penentu kualitas yang dimiliki dari indahnya sebuah masjid.

Secara keseluruhan, Masjid Agung adalah objek wisata religi yang sangat menarik. Jadi, jika ingin mengunjungi kota Semarang, merupakan ide bagus untuk memasukkan Masjid Agung di Jawa Tengah ini sebagai salah satu tempat wisata yang terdaftar dalam agenda perjalanan yang telah dibuat.