Klasifikasi Capung dan Ciri-Cirinya

 

Banyaknya jenis serangga yang ada di sekitar kadang kala menimbulkan kebingungan dalam mengenalnya. Guna memudahkan kita dalam mengenal serangga yang muncul, mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi serangga menjadi cara paling efektif yang dapat kita lakukan. Sama halnya untuk mengenal serangga capung, informasi akan klasifikasi dan ciri-cirinya sangat penting untuk kita ketahui. Capung sendiri merupakan jenis serangga  yang tubuhnya dibagi menjadi 3 bagian yakni, kepala, perut dan dada. Serangga bersayap ini telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Dalam daur hidupnya, capung masuk ke dalam metamorfosis tak sempurna. Dimana daur hidupnya berada pada fase telur, nimfa dan capung dewasa. Untuk fase telurnya sendiri, capung membutuhkan waktu selama 2-5 minggu.

Untuk klasifikasinya sendiri, capung dapat dilihat berdasarkan kerajaan, filum, kelas, ordo dan suku. Capung masuk ke dalam kerajaan animalia, filum  Arthropoda, kelas Insekta dan ordo Ordonata. Untuk sukunya sendiri, capung memiliki klasifikasi yang lebih beragam. Aeshnidae, Corduliidae, Austropetaliidae, Gomphidae, Cordulegastridae, Neoperaliidae, Petaluridae, Macromiidae dab Libellulidae menjadi suku-suku yang dimiliki oleh serangga terbang ini. Untuk ciri-ciri dari serangga ini, kita dapat menemukan ciri-ciri yang sama. Ukuran kepala serangga memiliki ukuran yang besar dan membulat ke arah samping. Bagian kepala hampir dipenuhi dengan mata. Mata serangga adalah mata majemuk yang memiliki wilayah pandang luas. Karena luasnya, wilayah pandang bagian belakang dapat dilihat jelas oleh serangga bersayap ini.

Untuk bagian dada sendiri, bagian ini dibagi menjadi 3 ruas yakni, protoraks, metatoraks dan mesotoraks. Setiap ruas dada akan ditopang dengan 1 pasang kaki. Kaki serangga terbang ini tidak hanya digunakan sebagai penopang tubuh tetapi berfungsi untuk memangsa santapannya. Pada bagian dada dapat ditemukan sayap yang memanjang. Sayap dapat menghasilkan warna merah, biru, coklat dan hijau. Sama halnya dengan bagian dada, bagian perut capung juga dibagi menjadi beberapa ruas. Ruas pada perut memiliki bentuk yang panjang yang mirip dengan ekor. Di bagian ujungnya, ada rumbai yang nantinya dapat digerakkan.