Presiden Mesir Muhamad Mursi adalah presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis pada awal 2012. Meski demikian, masa pemerintahan Mursi tidak berlangsung lama, karena setahun kemudian, ia resmi digulingkan oleh militer Mesir.
Ketika mengumumkan pengambilalihan kekuasaan, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdul Fatah al-Sisi didampingi oleh ulama Al-Azhar, pemimpin Gereja Kristen Koptik, pemimpin oposisi Muhammad elBaradei, pemimpin Partai Islam Nour dan tokoh gerakan Tamarod yang mengorganisir unjukrasa di Lapangan Tahrir.
Ada sejumlah alasan mengapa kepemimpinan Mursi yang semula meraih 52 persen suara dalam Pemilihan Presiden setahun lalu, dinilai gagal dan justru memecah-belah Mesir.
Biografi lengkap Mursi bisa dibaca di thisnetworth.com.
Dominasi Ikhwanul Muslimin
Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Hasan al-Banna (1324-1368 H/ 1906-1949 M) pada tahun 1928. Pada masa awal berdirinya, hanya beranggotakan 100 orang yang merupakan hasil pilihan langsung ustad Hasan al-Banna. Kini Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan massa terbesar di Arab. Gerakan-gerakan Ikwanul Muslimin yang sejak dulu tidak disukai oleh banyak pihak baik di dalam maupun luar negeri, membuatnya terus berhadapan dengan aksi-aksi intelijen dan spionase. Para intelijen selalu menguntit keberadaan para tokoh Ikwanul Muslimin bahkan penyadapan pasti dilakukan pihak lawan untuk mencari kelemahan-kelemahan dan menjatuhkan Ikwanul Muslimin.
Oleh karena Mursi merupakan anggota Ikhwanul muslimin, ia mendapat tuduhan bahwa dirinya sengaja memberikan kursi-kursi kekuasaan penting hanya pada kader-kader Ikhwanul Muslimin. Terakhir, dia menunjuk tujuh gubernur baru yang semuanya berlatar belakang Ikhwanul Muslimin. Namun pendukung Mursi membantah hal ini. Mursi disebut-sebut telah menawarkan kursi vital di kabinet dan lembaga negara lainnya pada kaum oposisi namun semua ditolak.
Memburuknya Ekonomi
Kondisi perekonomian Mesir makin memburuh setelah Mursi setahun memimpin. Investasi asing tidak kunjung datang, sementara sektor pariwisata yang merupakan salahsatu tulang punggung ekonomi Mesir, tak kunjung pulih. Harga bahan makanan, bahan bakar dan komoditas lain terus meroket. Listrik seringkali mati karena ketiadaan bahan bakar.
Dekrit Presiden 22 November 2012
Pada 22 November 2012, Mursi menerbitkan sebuah dekrit. Melalui dekrit tersebut, Mursi memecat jaksa agung, membuat semua keputusan presiden kebal dari gugatan hukum (judicial review) dan menegaskan keabsahan parlemen Mesir. Keabsahan parlemen sebelumnya sempat digugat oleh beberapa pihak.
Sebulan setelah dekrit itu diterbitkan, pemerintahan Mursi menggelar referendum untuk mengesahkan konstitusi baru Mesir. Tindakan ini pun dikritik karena dinilai sepihak dan terburu-buru. Konstitusi itu dinilai hanya mencerminkan kepentingan kelompok Mursi dan tidak dibuat dengan mempertimbangkan elemen politik lain di Mesir.